Ikan, Tekwan, Jembatan. Asosiasi kata ini mengalir dalam benak saya. Ikan itu ditangkap dibawah jembatan ketika memancing dan selanjutnya dibuat tekwan. Wah, itu dia rupanya. Lalu, apa hubungannya dengan Bumi Sriwijaya? Tentu saja, Tekwan ini merupakan salah satu kuliner khas selain pempek, salah satu oleh-oleh terkenal di Palembang. Sedangkan jembatan, kita tahu bahwa Palembang ini memiliki jembatan sebagai simbol kota yang menghubungkan Seberang Ulu dan Seberang Ilir dari aliran sungai Musi.
Pindang Ikan Patin
Pada awal tahun, saya berkunjung ke Sumatera Selatan, tepatnya kota Prabumulih, sekitar 3 jam dari Palembang. Seperti biasa, jika berkunjung ke suatu daerah, saya secara sengaja mencoba kuliner yang ada disana. Tersebutlah pindang ikan patin. Ikan patin merupakan salah satu ikan tawar yang dibudidayakan. Ikan patin dahulunya berasal dari Sungai Mekong dan dibawa oleh sudagar-saudagar Tiongkok serta menyebar ke berbagai daerah di Jalur Sutera dan salah satunya Sungai Musi, Palembang.
Pindang ikan patin cenderung berkuah bening dan tak pekat. Rahasianya, pindang tersebut tidak mengunakan santan, malah nanas digunakan sebagai bumbu masakan beserta serai dan kemanggi. Racikan bumbu lain seperti kunyit, lengkuas cabai dan lainnya membuat masakan ini spesial.
Ketika menyuapkan satu sendok kuah, lidah saya merasakan sensasi segar dari nanas dan bumbu lain bercampur menjadi satu. Saya sebetulnya tidak suka daun kemanggi, namun karena kuahnya terasa segar dan akan lebih lengkap dengan kemanggi, maka dengan senang hati, saya melahapnya. Kemudian, ikan patin telah siap untuk disantap. Ikan pati memilik tekstur yang lembut. Rasanya sedikit tawar namun dengan kuah segar, ikan patin menjelma menjadi primadona.
Ikan patin seperti ikan pada umumnya, merupakan sumber protein dan asam lemak yang baik bagi tubuh. Tak cukup sampai disitu, ikan patin juga mengandung banyak vitamin, Omega 3, zat besi, yodium dan masih banyak lainnya. Santaplah dengan nikmat karena pindang ikan patin ini sangat sehat bila dikonsumsi berkelanjutan.
Tekwan
Tekwan, salah satu makanan favorite saya, selain pempek. Kebetulan beberapa hari lalu, saya berkunjung ke salah satu restoran Palembang di Pegangsaan, Jakarta Pusat. Tujuannya hanya menikmati pindang ikan patin dan tekwan. Memang tekwan mudah ditemukan pada restoran yang menyedikan pempek. Bisa dibilang, tekwan ini adalah pempek versi kuah.
Tekwan seperti yang banyak diceritakan, berasal dari kata “Bekotek Samo Kawan” yang berarti berkumpul sama teman-teman. Memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup ketika menikmati masakan ini, lebih enak secara beramai-ramai karena bisa comot sana comot sini, icip sana icip sini. Atau menurut cerita lainnya, Tekwan berasal dari kata take one atau ambil satu-satu. Memang bentuk tekwan yang mirip dengan bakso ini membuat kita leluasa memakannya satu persatu.
Tekwan memiliki teksur yang sama dengan dengan pempek karena terbuat dari ikan tenggiri. Selain ikan tenggiri, karena memiliki persamaan dengan bakso maka terdapat mie sohun, timun, bengkuang dan semua bumbu. Dan, rasanya memang tak bisa bohong, tekwan ini seperti bakso namun lebih sehat karena terbuat dari ikan.
Lalu apa khasiat yang terkandung didalamnya? Ikan tengiri memiliki protein dan lemak yang baik untuk tubuh atau lemak sehat. Ikan tenggiri memang masih memiliki kerabat dengan tuna dan tongkol.
Di Putra Sriwijaya, saya menemukan salah satu songket Sriwijaya yang merupakan perpaduan antara budaya Tiongkok, Arab dan India, setelah terjadi akulturasi dan perpaduan antara seni tenun yang akhirnya menghasilkan songket ini. Sungguh karya yang luar biasa. Antara kuliner dan songket ini, saya serasa dibawa kembali pada saat mengunjungi Palembang dan Prambumulih beberapa bulan silam.
Dan berikut adalah Vlog saat mencoba kedua masakan tekwan dan pindang ikan patin.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Jelajah Gizi Minahasa oleh Sarihusada dan Nutrisi Untuk Bangsa
Wahhh … pindah patin tuh aku sukaaa … apalagi sruputin kuahnyaaa :9
Ayo kak timo ke palembang kita jelajah gizi palembang :p
Yummmmiiiii
Ikan Patinnya menggoda 😀
Di Palembang ada banyak kuliner yang berbahan dasar ikan.
Makanan ikan memang selalu lezat. Penasaran sama pindang patinnya
Ciyeh ada yang kangen kuliner Palembang 😀 good luck for us, biar bisa jalan bareng lagi 🙂 *kedip ke mbak Donna juga
Piindang ikan patin tuh, sedap kali! Kalo tekwan, hmm.. belum pernah coba sih.
Ih kak, baru ngeliat aja udah kepingin coba deh, paling suka kalau udah tentang makanan dan wisata kuliner 😀
wah kangen banget sama Tekwannya. Enakkk 😀
waduh jadi laper saa 😀
enak juga kayaknya, berhubung rumah saya di desa makan ikan kali aja juga enak yang pasti g kalah ama ikan yang di atas ya hhe .. apapun masakannya tergantung yang masak 😀
baru ngelihat gambar2nya udah keraa kenyangnya apalagi kalau membeli ya…. hehehe
waduh…
ngeliat foto-fotonya aja udah bikin saya ngiler, gimana kalo sdh ngrasain yah ??
pasti bakalan ketagihan dehh
Bikin aper aja kak..ikan yang satu ini emg luar biasa.enak dan gurih..jadi langsung pengen nyoba buat sate dan lalapan aja nih..hhh
Saya suka tekwan. Biasanya kalo pas momen Idul Fitri saya makan tekwan ini