Categories: AsiaBackpackerJepang

Great Budha di Kamakura, Jepang

  

Great Budha di Kamakura (Kamakura Daibutsu) merupakan patung perunggu dari Amida Budha

Great Budha terletak di sebuah kuil Budha yang disebut sebagai Kotoku-In. Kuil ini merupakan Budha dengan sekte Jodo-Shu. Kamakura termasuk dalam wilayah perfektur Kanagawa, Jepang. Menurut catatan dalam kuil, Patung ini dibangun pada sekitar tahun 1252, pada zaman Kamakura. Patung Budha ini merupakan salah satu patung terbesar dikawasan Kanagawa. Patung Budha ini memiliki tinggi sekitar 13.35 Meter, dengan berat sekitar 121 Ton. Sedangkan Patung terbesar di Jepang adalah Ushiku Daibutsu yang terletak di Perfekture Ibaraki, dengan tinggi sekitar 120 Meter.

Dari awal dibangun, patung Budha dibuat mengunakan kayu, dan mengalami beberapa kerusakan dikarenakan angin badai yang menghancurkan patung Budha tersebut. Tercatat patung Budha mengalami kerusakan sekitar tahun 1243, sehingga dibangunlah Patung Budha dengan perunggu untuk menghindari badai tersebut. Pada tahun 1334 dan 1369, terjadi angin badai yang menyebabkan hancurnya bangunan yang menaungi Patung Budha tersebut. Bahkan pada tahun 1498, patung Budha tersebut pernah diterjang oleh Tsunami. Sehingga setelah Tsunami terjadi, Patung Budha tersebut sengaja tidak dibangun lagi bangunan untuk menutupinya. Dan, pada saat gempa bumi terjadi di daerah Kanto, tahun 1923, Patung Budha mengalami beberapa kerusakan, dan diperbaiki pada sekitar tahun 1925. Perbaikan teerakhir dilakukan sekitar taahun 1960-1961.

Saat keluar dari kereta cepat, nuansa hijau, dan sejuk cukup terasa. Padahal saat itu masih beradaa di musim panas menjelang musim gugur. Namun temperatur yang menunjukan bahwa saat ini masih musim panas. Tak nampak daun-daun yang berubah warna-warni menjadi oranye atau pun kuning keemasan. Semua daun hampir dipastikan berwarna hijau.

Saat membuka sebuah peta petunjuk arah, saat itu pula beberapa kali menjadi bingung karena hanya ada satu buah jalan menuju ke kotoku-in. Sebuah jalan dengan dua buah trotoar di sisi kanan, dan kiri. Kemudian bergegas menikuti irama pejalan kaki yang membawa pada dua jalur. Pada saat inilah, kemudian bertanya pada salah satu pedagang. Ternyata lurus saja sampai ketemu di ujung jalan bertuliskan kotoku-in.
Sebelum jalan, saya sempat mampir ke 100 Yen Shop didekat stasiun. Saat itu suasana memang ramai didalam toko. Bahkan sempat terpikir untuk berbelanja di toko tersebut, namun niat itu urung, karena di Tokyo pun banyak toko serupa.
Saat membayar minuman dan snack, saya sempat ditanya oleh seorang dengan logat Thailand yang kental. Rupanya orang itu mengenali sebuah kaos yang saya beli di Phuket beberapa waktu sebelumnya dan saya pakai saat itu. Kemudian bercerita bahwa dia sangat mengenal Indonesia. Saat itu dia training di salah satu perusahaan di Jepang dan menetap di sana selama masa training dan bekerja nantinya. Dia mengenal Indonesia dari teman training yang juga berasal dari Indonesia. Wah, bangga menjadi orang Indonesia.

Menelisik ke dalam patung dan suasana kuil

Patung Budha Gerah
Dalam kotoku-in terdapat beberapa bagian yang bisa dijelajahi, salah satunya adalah menelisik masuk ke dalam Patung Budha. Patung Budha ini memiliki ruang dalam yang dapat dimasuki oleh beberapa puluh orang. Tiket masuk untuk melihat ke dalam Patung Budha sekitar 20 Yen saja. Namun, pada saat itu saya urungkan niat melihat ke dalam Patung karena antrian yang sangat panjang. Di samping itu udara yang sangat panas memang membuat udara di dalam Patung juga sangat panas. Di foto atas, bisa dilihat bahwa Patung Budha pun bisa kepanasan dan kegerahan. Apalagi saya ya.

Sandal Raksasa
Disamping Patung Budha terdapat bangunan seluas kurang lebih 35 meter persegi. Terdapat sebuah sandal raksasa yang dipercayai sebagai sandal suci. Kemudian terdapat catatan kuil tentang sejarah dan petunjuk mengenai kuil. Serta prasasti yang berisi puisi dan catatan mengenai kuil kotoku.


Souvenir 

Setelah keluar dari kuil, lalu lalang pejalan kaki memadati trotoar sekitar jalan besar. Walaupun trotoar sedikit sempit, namun pejalan kaki nampak teratur mengikuti arus. Sebagian pengujung berhenti sejenak untuk melihat beberapa souvenir yang tersedia di toko-toko sekitar jalan keluar kuil. Gantungan kunci, ikat kepala khas Jepang, lampu hias, sumpit, dan banyak ragam souvenir lain yang menghiasi sepanjang jalan menuju ke stasiun.
Harga souvenir beragam sekali mulai dari 100 sampai ribuan Yen. Namun, memang harus lebih pandai lagi dalam memilah-milah souvenir yang memang murah dan memang dibutuhkan, apalagi banyak yang menawarkan pakaian tradisional yang memiliki harga yang membuat berpikir dua kali untuk membelinya, sangat disarankan untuk memilih 100Yen Shop sebaagai alternatif berbelanja. Dan, rata-rata harga yang ditawarkan merupakan harga pas dan tak boleh ditawar lagi.
Sebagai informasi, untuk 100 Yen Shop lokasinya terdapat disekitar stasiun Kamakura. Selain harga yang lumayan terjangkau, di 100 Yen ini juga banyak ragam kebutuan yang bisa dibeli seharga 100 Yen saja.
Penjual Souvenir di sekitar Kotoku-In

Jam Buka & Harga Tiket Masuk Kotokuin

Buka setiap hari dari jam 8.00-17.30 ( Oktober – Maret tutup jam 17.00). Harga tiket sebesar 200 Yen. Apabila ingin masuk ke dalam Patung Great Budha dikenakan biaya sebesar Rp 20 Yen (ditutup sekitar pukul 16.30).

Petunjuk Kereta 

Dari Tokyo

Mengunakan Enoshima Kamakura Free Pas. Harga Free Pas sebesar 1,470 Yen. Jalur kereta ini mengunakan Odakyu Line, dari Tokyo, jalur ini terdapat di stasiun Shinjuku dan berakhir di stasiun Kamakura, hanya berjalan sekitar 10-15 menit untuk menuju ke Great Budha (hanya dalam jalur ini saja, tidak bisa ganti ke JR Line). Free Pass ini hanya berlaku satu hari.
Rute : Shinjuku via Odakyu Line – Sagami Ono – Enoshima – Kamakura.
Silahkan kunjungi website Free Pas.

Dari Osaka/Kyoto

Mengunakan Shinkansen (Bullet Train), kemudian pindah kereta di Yokohama Station. Dari Yokohama Station, lalu pilihlah Tokaido Main Line menuju ke Ofuna. Dari Ofuna kemudian pilihlah jalur Yokosuka ke Kamakura langsung.

Rute : Osaka – Yokohama – Ofuna (Tokaido Main Line) – Ofuna (Yokosuka Line) – Kamakura

Web Site Official Info :
http://www.kotoku-in.jp/en/top.html
http://www.japan-guide.com/e/e3100.html

Baca Juga :
Indahnya Symphony of Light Hongkong
Berkeliling Museum Benteng Vredebrug Yogyakarta
Rasa Indonesia di Cuaseway Bay Hongkong
Sisi Sunyi Taman Sunyaragi Cirebon
Surga Lampion di Jawa Tengah 
 

salmanbiroe

View Comments

  • Beuh! Maenannya Jepang. 2 Tahun lagi ada acara trip ke sana lagi gak? pengen ketemu Hokage :3

  • hadeuh... kalau liat yang beginian jadi pengen backpackeran lagi kayak dulu, tapi sayang sekarang udah gak sendiri lagi. Tapi udah bertiga (plus anak dan istri). Jadi mikir deh kalau mau traveling. Ongkosnya mesti kali 3 :)

  • @Ardhean, backpacker memang sangat menyenangkan Mas, kalau bertiga memang harus mikir biayanya sih, tapi ada beberapa trik untuk menghemat sih, dan biasanya menghematnya di hotel dan makanan, kalau transport agak susah disiasati

  • Jepang masih di urutan kesekian euy untuk didatangi, Masih keder dengan biaya tinggi katanya. Btw postingannya bagus mas, lengkap dengan petunjuk dan biaya yang dibutuhkan. Semoga segera bisa ke Jepang juga.

  • hiyaaa nippon, cukup baca blognya om aja deh soalnya sulit danax kalo mau kesana.. xixixi..

Recent Posts

Planet Ban: Merawat Motor Saat Traveling Kian Mudah

Bagi yang suka traveling menggunakan motor, pasti sangat paham jika perawatan motor itu kebutuhan utama.…

2 bulan ago

Traveling Tanpa Drama Bersama Insto Dry Eyes

Traveling itu sudah pasti sangat menyenangkan apalagi bersama teman, sahabat atau keluarga. Momen ini kadang…

3 bulan ago

Prabowo Subianto : Selain Joget Gemoy, Sosok Pemimpin Patriot

Prabowo Subianto sosok Pemimpin Patriot yang memiliki sisi lain. Selama kampanye presidensialnya, menunjukkan sisi keceriaan…

4 bulan ago

Hanif Wicaksono: Pembudidaya Tanaman Buah Langka di Kalimantan

Kalimantan, hutan yang luas dan merupakan paru-paru Indonesia bahkan Dunia. Kekayaan alam flora dan fauna…

6 bulan ago

Maman Sulaeman, Pencipta Aplikasi Penilaian Belajar Tanpa Sinyal dan Server

Teknologi tercipta kadang bukan pada saat di zona nyaman. Dalam situasi terjepit dan terpaksa, justru…

6 bulan ago

Alvinia Christiany, Pejuang Teman Autis di Indonesia

Stigma autis di Indonesia memang masih buruk. Autis masih dikira sebagai penyakit menular yang bisa…

6 bulan ago