Selamat Datang di Kota Batu, sebuah kota berjarak 15 KM dari Kota Malang dan 90 KM dari Surabaya. Dahulu, saya mengenal Batu bukanlah sebuah Kota yang memiliki pemerintahan dan tergabung dengan Malang, namun setelah saya menginjakan kaki di Batu, saya baru mengetahuinya. Semenjak 2001, Kota Batu telah memiliki pemerintahan setelah dimekarkan dari Kabupaten Malang. Walikota, Bapak Eddy Rumpoko memimpin kota dengan populasi sekitar 180 ribu.
Konon, Kerajaan Medang dibawah Raja Sindok memerintahkan Mpu Supo untuk mendirikan tem[at peristirahatan. Kawasan tersebut dikenal sekarang sebagai Wisata Songgoriti. Tempat ini memiliki landscape pegunungan indah dan dialiri mata air sejuk. Mata air inilah yang digunakan untuk mencuci pusaka-pusaka kerajaan.
Nama Batu dipercaya berasal dari nama seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro bernama Abu Ghonaim atau disebut Mbah Wastu. Sudah kebiasaan kultur Jawa memanggil seseorang dengan nama panggilan yang disingkat, kemudian masyarakat menyebut Mbah Wastu dengan Mbatu atau Batu. menurut kisah yang beredar, Mbah Wastu dikejar Belanda dari Jawa Tengah hingga akhirnya sampai di kaki Gunung Panderman.
Dikaki Gunung Panderman inilah, sebuah hotel Haritage dengan bangunan yang didirikan sekitar tahun 1800 akhir itu berdiri megah hingga kini. Saya beruntung dapat menikmati beberapa malam disini.
Ke Batu, Bukan Malang
Saya dari Solo mengunakan sebuah kereta Malioboro Express sekitar pukul 8 pagi. Dengan durasi perjalanan sekitar 5-6 jam kemudian saya tiba di Stasiun Malang sekitar pukul 15.40 WIB. Transportasi menuju ke Batu langsung memang belum ada, Saya harus naik tiga mikrolet atau angkutan kota.
Dari Stasiun Malang carilah Mikrolet ke arah Terminal Landung Sari. Biasanya yang kearah Terminal Landung Sari adalah Mikrolet berwarna Biru dengan kode AL ( Arjosari – Landung Sari) atau ADL (Arjosari – Dinoyo – Landung Sari). Setelah samai di Landung Sari, carilah angkutan ke Batu, biasanya berwarna Ungu atau Biru. Setelah sampai di Terminal Batu, carilah Bus ke arah pusat kota atau Alun-Alun Batu. Biaya per angkutan sekitar 4.000-5.000, sehingga total 15.000 untuk sampai ke Batu dari Stasiun Malang.
Dibawah Kaki Gunung Panderman
Suhu di kamar mendadak seperti lemari es. Dengan selimut tebal pun saya tetap mengigil dan segera bangun. Saya melihat sekeliling ruangan, tidak ada AC yang disedikan, namun dingin telah menjalar keseluruh tubuh saya. Saya baru sadar kalau ini adalah Batu, dengan udara yang begitu sejuk dan dingin waktu malam hingga dini hari.
Setelah mandi, saya segera menyiapkan beberapa peralatan kamera dan smartphone. Tapi sayangnya, saya hanya sempat mengisi satu batere kamera DSLR, beruntung power bank sudah saya charge. Rencananya saya akan mengunjungi beberapa obyek wisata di sekitar hotel. Jarak yang dekat dari hotel membuat saya leluasa memilih tempat apa saja yang bisa dijelajahi.
Sebelum memutuskan tempat wisata yang akan dijelajahi, saya kemudian sarapan terlebih dahulu dibawah. Suasana pagi sangat cerah dengan sinar matahari yang terang. Oh iya, Hotel ini memiliki spot paling magis diantara spot-spot lain. Spot ini terdapat di restoran yang berada persis dibelakang lobi utama. Dengan pemandangan Gunung Panderman, menikmati pagi dengan sebuah kopi rasanya sangat membuat betah. Apalagi kolam renang yang biru serta hijaunya pemandangan membuat spot ini indah untuk dinikmati.
Menu sarapan sangat beragam. Bisa dipilih antara tradisional dan Internasional. Saya lebih memilih Nasi Krawu Kartika, hidangan dengan nasi, serundeng, telur, tahu tempe dan abon. Rasanya sangat sweet karena perpaduan dari serudeng dan lauk-lauk lain. Enak sekali.
Saya beralih ke makanan lain dan memilih mie goreng, nugget dan sayuran. Menu ini bisa disebut sebagi menu nasional. Sedangkan menu lain yang saya sentuh pagi ini adalah semangka dan melon. Cukup full juga perut saya mencerna tiga buah porsi makanan yang cukup besar.
Disisi lain, terdapat bubur tradisional dengan santan sebagai bahan campuran yang lezat. Kue-kue ringan juga bisa dijadikan pilihan apabila tidak sempat sarapan dengan porsi besar. Omlete atau telor mata sapi pun bisa dipesan kepada chef.
Susu kedelai, Jus, Air Putih dan Jamu tersaji pada pintu masuk. Saya sebetunya tertarik dengan jamu, namun kemudian lebih memilih susu kedelai yang segar. Menurut manajemen Kartika Wijaya Heritage Hotel, Susu kedelai ini diramu dengan kedelai yang fresh. Pantas saja saya sampai mondar mandir mengambil susu kedelai ini.
The Rooms & Facilities
Kartika Wijaya Heritage Hotel Batu memiliki histori cukup panjang. Bangunan lobi utama merupakan bangunan peninggalan Belanda pada paruh akhir 1800-an. Bangunan ini tidak pernah dirubah dan masih otentik sampai sekarang, hanya beberapa bagian saja yang disesuaikan seperti tangga yang kini sangat artistik dan siap menyambut kamu dengan senyum.
Nisa dan Ricky, pagi itu menyambut saya dengan senyum. Kebetulan saya ingin tahu lebih dalam mengenai hotel dan bertemu dengan manajemen Hotel. Apalagi bangunan utama sangat fotogenik dari jalan raya sana. Selain di bangunan utama, ternyata terdapat banyak jenis kamar. Mari kita melihat lebih dalam tipe-tipe kamar yang tersedia dan fasilitas yang ada di hotel ini.
Tipe kamar sangat beragam di Kartika Wijaya Heritage Hotel Batu, diantaranya Moderate, Superior, Deluxe, Junior Suite, Suite, Cottage, Executive Cottage dan Presidential. Wow, banyak juga ya pilihan tipe kamarnya, jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Moderate
Tipe kamar Moderate ini luasnya 21 meter persegi dengan fasilitas kamar mandi dalam dengan pilihan air panas, pembuat kopi atau teh dan TV.
Tipe kamar Superior ini luasnya 23 meter persegi dengan fasilitas kamar mandi dalam dengan pilihan air panas, pembuat kopi atau teh dan TV.
Deluxe
Dengan konsep modern di bangunan baru, tipe kamar Deluxe ini mengunakan AC di dalam kamarnya. Fasilitas kamar sama dengan lainnya, namun konsepnya sangat modern dan minimalis.
Junior Suite & Suite
Junior Suite lebih berkesan sangat alami dengan dikelilingi oleh taman bunga dan menghadap pemandangan alam dan gunung. Fasilitas kamar yang diberikan juga sangat lengkap mulai dari kamar mandi dalam dengan pilihan air panas, pembuat kopi atau teh, TV, AC, ruang tamu dengan sofa yang nyaman.
Suite dengan konsep sangat modern dan luasnya 36 meter persegi. Selain itu bisa terkoneksi langsung dengan Deluxe Room sehingga sangat cocok buat keluarga. Fasilitas kamar yang diberikan juga sangat lengkap mulai dari kamar mandi dalam dengan pilihan air panas, pembuat kopi atau teh, 2 TV Flat, AC, Bath Tab dan ruang tamu dengan sofa yang nyaman.
Mau menikmati kebersamaan dengan keluarga tanpa terganggu dengan hiruk pikuk di luar, tipe kamar Cottage ini bisa jadi pilihan yang nyaman. Luas kamar sekitar 36-50 meter persegi. Terdapat pilihan tema Indonesia seperti Java, Bali, Toraja, Papua, Kalimantan dan Sumatera.
Sedangkan Executive Cottage menyajikan konsep Eropa dan Asia dengan taman bunga yang ada didepan Cottage. Bisa dipilih tipe seperti Sakura, Bara, Tulip, Crisant, Lotus dan Madura. Untuk fasilitasnya sudah tidak diragukan lagi karena sangat lengkap.
Dengan konsep modern dan minimalis, kamar ini memiliki kamar, dapur dan ruang tamu secara terpisah. Bisa disebut sebagai kamar mirip apartemen yang memiliki luas lebih dari 70 meter persegi. Untuk fasilitas sangat lengkap mulai dari dapur atau pantry, ruang makan, ruang tamu, kamar tidur dan kamar mandi.
Fasilitas Hotel
Selain kolam renang, terdapat juga ruang meeting atau pertemuan yang dapat menampung sekitar ratusan orang. Biasanya selain untuk meeting juga bisa digunakan sebagai pernikahan. Terdapat taman dalam hotel, fasilitas olahraga seperti lapangan tenis, dan tak lupa juga ada cafe dan restoran.
Wisata Dekat Hotel
Banyak sekali tempat wisata yang dekat dengan hotel sebut saja Selecta, Punten Flora Park, Batu Night Spectacular (BNS), Jatim Park 1, Secret Zoo, Museum Satwa, Eco Green Park dan Museum Angkot. Sedangkan wisata alam yang dapat dipilih antara lain Paralayang di Gunung Bayak, Air Terjun Coban Rondo, Perkebunan Apel, Air Panas Belerang dan masih banyak pilihan lainnya. Selain dekat dengan tempat wisata, Kartika Wijaya Heritge Hotel sangat dekat dengan Kantor Walikota dan Alun-Alun Kota Batu.
Nah yang lagi tren baru-baru ini adalah The Bagong Adventure Museum Tubuh di kawasan Jatim Park 1. Yuk, mari kita explore kota Batu.
Informasi Kartika Wijaya Heritage Hotel Batu
Alamat
Jalan Penglima Sudirman No. 127,
Kota Batu, Jawa Timur
(Dekat Kantor Walikota)
Nomor Telepon
+62341 – 592600
Email
reservasi@kartikawijaya.com
Website
www.kartikawijaya.com
Social Media
Facebook : KartikaWijayaHeritage
Instagram : @kartikawijayahertage
Twitter : @_kartikawijaya
Maps
Sepertinya aku tahu deh lokasi hotel ini 😀 keren banget kl bisa menikmati pemandangan kaki gunungnya memang 🙂
Gue pernah ke Batu lalu lanjut ke Malang dan Bromo. Selama nginep di 3 tempat ini, jaket sama sarung tangan gapernah lepas. Dingiiiin banget! Btw hotelnya kayaknya cozy banget yes. jadi pengen coba euy
Di Batu sejuk hehehhe. pas ke sana pernah nginep di beberapa hotel yang nggak jauh dari Museum angkot dan Jatim Park I
Kolam renang nya manja banget dengan view gunung
hotelnya bagus ya, bersih dan nyaman..
pas banget buat liburan suasana dan lingkungan terlihat asri! cocok juga untuk mengambil gambar ^^
wew tempatnya cocok untuk berlibur dan cocok untuk berlibur
Belum pernah nginep di hotel sih gan pas ke Malang atau Batu, biasanya tidur di tepi jalan atau di emperan masjid, soalnya enak sih udaranya . Hehe
Tapi bagus juga buat referensi kalau kesana lagi. Hmm
hotelnya rekomend banget, thanks infonya..