Sepanjang bagian dinding bangunan komplek Makam terdapat banyak porselen yang berasal dari Tiongkok (China). Porselen tersebut dibawa oleh Nyi Mas Ratu Rara Sumedang pada sekitar abad ke-13. Selain porselen, tergambar pula ayat-ayat suci Al-Quran dalam bentuk kaligrafi sebagai bentuk akulturasi budaya Arab. Sedangkan budaya Jawa terihat dari bentuk banguan yang menyerupai limasan.
Klenteng, Gereja dan Pura
Selain Masjid, terdapat pula Klenteng, Gereja dan Pura yang terdapat di Cirebon. Kehadiran Klenteng, Gereja dan Pura membuktikan bahwa akulturasi budaya memang terjadi di Cirebon.
Beberapa Klenteng atau Vihara yang berada di Cirebon tidak terlalu banyak. Dua diantaranya adalah Vihara Pemancar Keselamatan dan Klenteng Lithang Khonghucu. Vihara Pemancar Keselamatan terlentak di antara Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Vihara ini terletak di Jalan Winaon, Cirebon.
Klenteng Lithang Konghucu berada tak jauh dari Vihara Pemancar Keselamatan di Jalan Talang dan dekat dengan Pasar Talang. Klenteng ini digunakan oleh umat Khonghucu untuk beribadah. Selain dekat dengan Pasar Talang, Klenteng ini tak jauh dari Cirebon Mall.
Untuk Pura Agung Jati Permana terdapat di Jalan Bali sedangkan Gereja terhitung berjumlah sembilan di Cirebon dan salah satunya berada di Jalan Yos Sudarso bernama Gereja Krsiten Pasundan.
Hotel Di Cirebon
Memilih hotel di Cirebon bukanlah yang sulit karena pilihan Hotel sudah sangat beragam mulai dari hotel kelas bawah sampai hotel dengan kelas berbintang. Nah, karena terlalu banyak, saya pilihkan satu hotel yang bagus di Cirebon, yaitu Batiqa Hotel.
Beberapa kali saya berkunjung ke Cirebon, ini kedua kalinya saya merasakan menginap di Batiqa Hotel. Lokasi Hotel yang tak jauh dari Goa Sunyaragi dan Mall seperti CSB Mall dan Gerage Mall membuat saya memiilihnya sebagai hotel favorite pada saat saya berkunjung ke Cirebon.
Satu yang khas dari Batiqa Hotel adalah sentuhan interior corak batik Mega Mendung yang terkenal dari Cirebon. Dan salah satu hal yang saya sukai adalah dominan warna biru pada lambang Batiqa Hotel berupa bunga anggrek.
Batiqa Hotel Cirebon memiliki 108 kamar standard dan 11 kamar suite dengan fasilitas fitness center, FRESQA Restoran dengan Internasional dan Tradisional menu, Lounge, Bussines Center, Meeting Facilities, Shuttle Service, Coffee Shop, WIFI dan berbagai fasilitas yang lainnya.
Letak Hotel berada di Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo, Kesmabi, Cirebon dan dekat dengan Stasiun Perunjakan dan Stasiun Cirebon. Untuk info lebih lanjut silahkan kunjungi websitenya di www.batiqa.com atau telepon ke (0231) 833 8000.
Postingan Review mengenai Batiqa Hotel Cirebon silahkan lihat disini ya.
Wisata Kuliner
Menikmati kuliner Cirebon merupakan sebuah keharusan dan tak bisa dihindari. Selain karena rasanya yang enak, faktor harga yang lumayan terjangkau inilah yang membuat kuliner Cirebon banyak di kunjungi.
Empal Gentong
Makanan mirip gulai (gule) ini dimasak dalam periuk atau gentong dengan kuah berisi usus, babat dan daging sapi. Empal getong sangat istimewa karena kegurihan santan dan bumbu yang pas. Terdapat beberapa tempat yang menjual empal gentong seperti di Amarta dan Apud.
Nasi Lengko
Nasi Lengko atau Sega Lengko dalam Bahasa Cirebon merupakan kuliner yang kaya akan protein dan serat karena berisi campuran dari nasi putih, tempe goreng, tahu goreng, mentimun, tauge, daun kucai, bawang goreng, bumbu kacang dan kecap manis. Nasi lengko biasanya dihidangkan dengan tambahan berupa sate kambing.
Nasi lengko tersebar di beberapa tempat di Cirebon, dua diantaranya adalah H.M. Sadi di Jalan Pagongan dan H. Barno di Jalan Bahagia Cirebon.
Nasi Jamblang
Seperti halnya Nasi Lengko, Nasi Jamblang ini merupakan campuran antara nasi putih dengan lauk pauk yang bermacam-macam seperti telur, ikan, ati ampela, ayam, perkedel, sayuran, gorengan dan lauk-pauk lainnya yang beragam. Nasi putih dengan lauk pauk ini disajikan dengan mengunakan dau jati atau daun jamblang dalam bahasa Cirebon.
Beberapa Nasi Jamblang yang terkenal adalah Mang Dul di Jalan Doktor Cipto Mangunkusumo, Ibu Nur di Jalan Cangkring dan Pelabuhan di Jalan Pasuketan.
Docang
Docang merupakan kuliner Cirebon yang konon merupakan peninggalan dari Sunan Gunung Jati. Docang terdiri dari campuran lontong, daun singkong, tauge, kerupuk, dan dicampur dengan sayur dage atau tempe gembos yang disajikan dengan parutan kelapa.
Docang yang patut dicoba antara lain adalah Docang di Jalan Kesambi, Jalan Siliwangi dan Docang Pak Kumis di Jalan Tentara Pelajar, dekat dengan Gerage Mall.
Nasi Bogana
Nasi Bogana merupakan makanan favorite para Raja di Cirebon. Makanan ini mirip dengan nasi kuning namun yang berbeda dengan nasi kuning adalah campuran kelapa dan kunyit. Sajian nasi ini dipadu dengan tahu, telur, daging ayam dan bumbu lainnya. Nasi Bogana bisa dinikmati pada restoran di Keraton Kacirebonan yang buka hampir setiap hari.
Wisata Lain Di Cirebon
Selain Wisata Keraton, Religi dan Kuliner, terdapat beberapa tempat wisata yang harus dikunjungi seperti Goa Sunyaragi, Batik Trusmi, Wisata Gedung (Pabrik) BAT, dan wsiata lain yang belum sempat dijelajahi. Namun, saya akan bahas Goa Sunyaragi, Kampung Batik Trusmi dan Gedung (Pabrik) BAT.
Goa Sunyaragi
Goa sunyaragi merupakan tempat beristirahat para Raja dari Kesultanan di Cirebon. Selain beristirahat tempat ini digunakan untuk mencari waisat atau bersemedi (meditasi) meninggalkan hiruk pikuk duniawi. Bangunan ini bukan menyerupai istana namun seperti candi dan berbukit-bukit dikelilingi oleh aliran air.
Goa sunyaragi sempat dirusak oleh Belanda karena diduga sebagai tempat mengatur strategi perang melawan Belanda. Sekitar tahun 1852 dilakukan perbaikan, sementara pada tahun 1976 hingga tahun 1984 dilakukan pemugaran secara total. Goa Sunyaragi terletak di by pass Bridgen Dharsono kelurahan Sunyaragi, Kesambi.
Kampung Batik Trusmi
Ke Cirebon belum lengkap tanpa berbelanja kerajinan batik yang khas yaitu Batik Mega Mendung. Tak puas dengan satu atau dua toko saja? Mampirlah ke Kampung Batik Trusmi yang berlokasi di Desa Trusmi, Plered, Cirebon.
Konon Kampung ini merupakan prakarsa dari Ki Gede Trusmi, salah satu murid Sunan Gunung Jati, yang menyebarkan agama islam melalui seni membatik. Dan yang membanggakan, Mega Mendung, maotif batik Cirebon, menjadi salah satu ikon Batik Nasional. Ayo belanja batik di Kampung Batik Trsumi!
Gedung (Pabrik) BAT
Gedung BAT atau British American Tobaccos menjadi salah satu Cagar Budaya di Cirebon. Gedung yang dahulunya merupakan pabrik untuk memproduksi rokok. Gedung ini didirikan pada tahun 1924 dan digunakan sampai setelah perang dunia kedua.
Pada masa setelah kemerdekaan, Gedung ini sempat dijadikan pabrik rokok oleh PT Bentoel International Investama dan berhenti beroperasi pada tahun 2010. Gaya arsitektur BAT ini menganut faham Art Deco berdasar pada bentuk geometris matematis yang terlihat elegan, glamor dan modern.
Setelah mendapatkan panduan lengkap mengenai Wisata Cirebon, kapankah kamu ke Cirebon untuk sekedar menikmati kuliner atau menikmati senja di Goa Sunyaragi?
Pengalaman tak terlupakan selama jalan-jalan di Cirebon 🙂
wah lengkap banget! Kemaren kan belum semua tuh, berarti pan kapan kudu ke Cirebon lagi yaaag 😀
Aku tau jarak jakarta cirebon itu 258 km #BacaDariBlogMbakDonna hahaha.
Gw cirebon yg bikin kangen cuman kulinernya doang
Terima kasih panduannya, kebetulan saya berencana untuk berlibur ke cirebon,,