Jembatan-Ampera-LRT-Palembang
Indonesia Palembang Sumatera

Panduan & Tips Liburan Seru Ke Palembang

Ikan Louhan Ikan Terbang

Saat masak pakai celemek

Liburan Ke Palembang 

Jangan lupa makan pempek

Kota Pempek, julukan itu sangat lekat kepada Palembang. Hampir setiap pulang liburan, jalan-jalan atau tugas kantor pasti yang ditanyakan adalah makanan khas yang terbuat dari daging ikan dan tepung sagu ini. Padahal, Palembang bukan hanya tentang kuliner khasnya saja, melainkan banyak lainnya seperti kain songket, pulau kemaro, LRT Sumsel, jembatan Ampera dan banyak wisata sejarah dan museum serta wisata alam yang sangat menarik untuk dikunjungi. Saat Liburan ke Palembang, jangan khawatir karena Palembang juga memiliki transportasi cukup lengkap mulai dari jalur udara, sungai, laut, darat (kereta, jalan tol), jadi kalau mau ke Palembang bisa dari jalur mana saja.

Tak hanya transportasi menuju ke Palembang, ternyata transportasi dalam kota Palembang pun sangat lengkap mulai dari LRT, Trans Musi, Teman Bus, Angkutan Umum (Angkot), Tranportasi online dan transportasi tradisional seperti becak dan becak motor. Jikalau lapar, kuliner di Palembang itu sangat menawan bagi penggemar pempek dengan cukonya, serta berbagai makanan khas seperti mie celor, tekwan dan lainnya. Lalu, masalah akomodasi pun tak jadi soal, banyak banget pilihan antara range harga termurah sampai termahal, jadi tinggal pilih dan disesuaikan dengan kantong.

Perjalanan (Liburan) ke Palembang kali ini memang sedikit berbeda, karena tajuk kali ini adalah Transmate Journey Palembang dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, perjalanan untuk menelisik konektivitas dan transportasi sebagai penghubung antara satu daerah dengan daerah yang kali ini terfokus pada daerah Palembang, Sumsel dan sekitarnya seperti Bangka, Belitung, Lampung, yang memiliki akses langsung maupun tak langsung ke Palembang. Siapa sangka, Journey kali ini kami menemukan banyak hal yang tak saya ketahui sebelumnya seperti Stasiun Kertapati yang memiliki keunikan tidak hanya melayani penumpang saja, melainkan merupakan penghubung logistik batubara dari Palembang menuju ke Lampung untuk kemudian didistribusikan ke Pulau Jawa dan Bali. Selain itu, ternyata banyak sekali profesi unik dibalik transportasi yang luput dari perhatian, seperti AMC (Apron Movement Control) di Bandara, Petugas announcer di LRT Sumsel, Petugas pengecek kereta di Stasiun Kertapati dan masih banyak lainnya. Saya akan membagikan cerita terpisah mengenai profesi unik insan transportasi ini di blog post lain.

Baca juga : Perjalanan Wisata Ke Banyuwangi dari Jakarta 

Sejarah Kota Palembang, Bumi Sriwijaya

rumah-limas-museum-balaputeradewa

Sebelumnya, kota Palembang merupakan ibu kota Kerajaan Sriwijaya dan menjadi salah satu kota tertua di Indonesia berusia sekitar 1337 tahun dibuktikan dengan prasasti Kedukan Bukit berangka tahun 16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang.

Daerah yang terbelah oleh sungai Musi ini memang dikelilingi oleh air bahkan terendam oleh air. Kemungkinan karena topografi wilayah inilah nenek moyang masyarakat kota ini menamakan kota ini sebagai Pa-lembang dalam bahasa Melayu Pa atau Pe itu sebagai kata tunjuk keadaan, sedangkan Lembang atau lembeng berarti tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut bahasa melayu-Palembang, lembang atau lembeng adalah genangan air. (Sumber : https://palembang.go.id/).

Palembang bukan hanya tentang kuliner, wisata, ataupun bangunannya saja, melainkan keanekaragaman budaya serta asal muasal bangsa yang sudah dari abad ke-7 dari prasasti kedukan bukit. Bahkan, pengaruh kultur Sriwiajaya pada saat itu hingga ke semenanjung Malaya dan India Timur, sehingga beberapa budaya pun terdapat kemiripan satu sama lain. Sementara itu, Kerajaan Sriwijaya juga menguasai maritim dan perdagangan di Asia Tenggara dari abad ke-7 sampai dengan abad ke-11.

Transportasi Saat Liburan ke Palembang

Bukan hanya satu atau 2 gerbang pintu saja yang terbuka melainkan banyak pintu. Selain transportasi menuju ke Palembang, saya juga membahas mengenai berbagai moda transportasi di dalam kota Palembang.

Transportasi menuju ke Palembang

  • Pesawat Terbang melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
  • Penyebrangan Merak – Bakehuni menggunakan DAMRI kemudian dilanjutkan menggunakan Kereta Api dari Lampung menuju Stasiun Kertapati, Palembang
  • Melalui Jalur laut yaitu penyebrangan dari Pelabuhan Muntok, Bangka menuju ke Pelabuhan Tanjung Api-Api kemudian dilanjutkan menggunakan DAMRI menuju Palembang.
  • Menggunakan Jetfoil langsung dari Pelabuhan Muntok,Bangka menuju ke Pelabuhan Boom Baru, Palembang.
  • Menggunakan Bus atau Travel dari dan ke Palembang (ke berbagai kota di sekitar Palembang)

Transportasi dalam kota Palembang

  • Setelah tiba di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, bisa dilanjutkan menggunakan LRT Sumsel menuju ke Jembatan Ampera.
  • Selain LRT Sumsel, bisa menggunakan Bus Trans Musi (warna biru) dan Teman Bus (warna merah).
  • Menggunakan Angkutan umum yang sangat unik karena memiliki banyak pintu.
  • Mengelilingi sungai musi dengan menggunakan perahu ketek menjadi alternatif pilihan transportasi unik
  • Selain itu bisa menggunakan transportasi online atau kendaraan tradisional seperti becak atau bentor.

5BCeEJ.md.jpg
Itinerary Liburan ke Palembang (3 Day 2 Nights)

Sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara dan India Timur merupakan bukti kuatnya peradaban masa lalu. Mengenal kejayaaan masa lalu sama saja dengan mengenal jatidiri sendiri. Nah, Itinerary liburan ke Palembang kali ini memang sedikit berbeda, karena berusaha mengenal kembali kejayaan masa lalu, terutama Kerajaan Sriwijaya. Selain menjelajah museum, kita juga diajak menikmati kuliner khas seperti pempek, dan juga mejelajah wisata kekinian lainnya.

Itinerary Day 1

Museum Al-Quran

Al Quran Al-Akbar atau yang juga sering disebut Al Quran Raksasa yang berada di kota Palembang beralamat di di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Gandus Palembang.

Museum Balaputera Dewa

Museum Balaputera Dewa menyimpan berbagai koleksi dari zaman pra-sejarah, zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga ke zaman kolonialisme Belanda. Selain itu, terdapat Rumah Limas yang menjadi gambar utama di uang pecahan 10 ribu yang lama.

Taman Purbakala Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya juga meninggalkan jejak berupa taman yang kini menjadi tempat wisata Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya. Taman purbakala bekas kawasan permukiman ini terletak tepi utara Sungai Musi di kota Palembang, Sumatra Selatan. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa, museum ini memiliki banyak sekali kaitan dengan kejayaan Kerajaan Sriwijaya di masa lalu.

Taman Wisata Punti Kayu

Punti Kayu memberikan kesejukan di tengah Kota Palembang yang padat, dan merupakan hutan pinus dalam kota terbesar di Indonesia dengan luas yang mencapai 12 hektar.

jembatan-ampera-kota-pempek-palembang

Itinerary Day 2

Jembatan Ampera

Jembatan Ampera terletak di tengah-tengah Kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Ampera sendiri merupakan singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat. Jembatan ini resmi digunakan semenjak tahun 1965, pada saat itu kedua bagian jembatan masih bisa dibuka dan ditutup untuk melayani kapal besar, namun semenjak tahun 1970, Jembatan Ampera ditutup untuk kapal muatan besar.

Pasar 16 Ilir

Pasar 16 mempunyai nilai sejarah bagi masyarakat kota Palembang, diperkirakan mulai berkembang pada pertengahan abad ke-19. Pasar ini merupakan perpaduan banyak budaya seperti India, Arab dan China yang melakukan perdagangan melalui sungai Musi.

Pulau Kemaro

Pulau Kemaro merupakan salah satu delta kecil di Sungai Musi dan terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Konon, kisahnya menceritakan Tan Bun Han dan Siti Fatimah yang jatuh cinta, dan melakukan perjalanan ke Tiongkok. Kembalinya dari Tiongkok, Tan dihadiahi guci berisi emas, namun Tan menganggap guci ini hanya berisi sayuran sawi. Lalu, Tan terjun ke dalam sungai karena telah membuang gucinya, disusul pengawal dan akhirnya Siti Fatimah pun terjun ke dalam sungai. Untuk mengenang ketiga tokoh tersebut, maka dibangunlah klenteng di delta ini.

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II

Museum ini didirikan di bekas bangunan rumah residen kolonial Sumatra Selatan abad ke-19. Bangunan ini juga menjadi gedung dinas pariwisata Palembang.

Itinerary Day 3

Benteng Kuto Besak

Kuto Besak adalah bangunan istana yang menjadi pusat Kesultanan Palembang pada abad ke-18. Ide pembangunan benteng Kuto Besak digagas oleh Sultan Mahmoud Badaluddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758, dan diselesaikan oleh penggantinya Sultan Mahmud Badaluddin pada tahun 1776-1803. Sultan Mahmud Badaruddin merupakan tokoh pragmatis dalam perdagangan internasional Kesultanan Palembang, dan tokoh agama yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra keagamaan di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Orang Belanda menyebut Kuto Besak nieuwe keraton, juga dikenal sebagai Istana Baru.

Kota Tua Palembang

Palembang sebetulnya memiliki kota tua namun tidak seperti kota lain yang sudah tertata. Salah satu gedung yang masih bagus adalah Gedung Jacobson Van Den Berg. Jacobson van den Berg sendiri merupakan salah satu perusahaan dagang terbesar yang dimiliki Belanda yang didirikan pada tanggal 1 Juni 1860 di Amsterdam.

Kampung Pempek

Untuk dapat menikmati pempek dengan berbagai varian dan olahan, kita dapat langsung menuju ke ‘Kampung Pempek 26 Ilir’ yang berada di kawasan 26 Ilir.

Sentra Kain Songket

Sentra Songket Tanggo Buntung sudah hadir sejak sekitar abad ke-18. Sentra ini berisi galeri-galeri songket yang menjual kerajinan songket berkualitas tinggi.

Baca juga : Citarasa Ikan Dari Bumi Sriwijaya

Akomodasi saat Liburan ke Palembang

Akomodasi di Palembang sebetulnya sangat variatif diantara range harga 100 ribu sampai 1 jutaan. Namun, biasanya banyak yang mencari antara budget 100-300 ribu dengan tingkat kenyamanan dan akses yang sangat dekat dengan obyek wisata. Ada beberapa hotel rekomendasi dari saya, antara lain :

  1. Ayola Sentosa Palembang (320 ribu)
  2. Veteran Home Stay (150 ribu)
  3. The 101 Palembang Rajawali (370 ribu)
  4. Amaris Hotel Palembang (300 ribu)
  5. Batiqa Hotel Palembang (300 ribu)

Notes : Harga berdasarkan standar normal pemesanan sebelumnya (misalnya seminggu sebelumnya)

Nah, itu dia panduan lengkap saat liburan atau jalan-jalan ke kota Pempek, Palembang. Berikutnya saya akan mengulas mengenai keunikan transportasi seperti Stasiun Kertapati, Palembang dan Sentra Kain Songket.

Anda mungkin juga suka...

2 Komentar

  1. Wahhh, belum pernah ke Palembang nih, biasanya cuma sampe makan pempeknya huehe.
    Next kudu dijadwalin nih ke sini <3

  2. Ulasannya lengkap bener euy, yang awam belum pernah ke Palembang, lihat ini pasti terbantu pisan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *