Bagi saya, Yogyakarta itu memiliki keunikan terutama dari hotel-hotel yang memiliki keistimewaan, apalagi hotel boutique. Bagi penggemar foto-foto seperti saya, maka satu hal yang dilakukan sebelum menginap di sebuah hotel adalah kepo tentang social media mulai dari Instagram, Twitter, Website dan review-review dari blog termasuk blog saya kan hehehe. Apabila hotelnya sangat instagramable, maka bisa dipastikan saya akan menginap di hotel tersebut.
Selain instagramable, hal lain yang biasa saya lakukan adalah mengecek lokasi hotel tersebut. Apakah hotelnya sangat dekat dari stasiun dan tempat wisata. Selain itu, apakah disekitaran hotel terdapat kuliner yang dapat kita coba selama menginap di hotel tersebut. Dan, The Journey Yogyakarta ini menjawab segala kegundahan saya selama ini.
Memasuki lobby hotel, saya terkesan dengan lingkungannya yang sangat hijau. Banyak pohon dan tanaman hias yang menyambut saya. Selain di luar, ternyata di dalam pun banyak tanaman hias. Lobbynya tidak terlalu besar, namun sangat nyaman dengan banyak kursi yang unik dengan banyak warna. Nuansa unik dan antik sudah tercermin pada saat saya memandang sekeliling lobby. Tembok yang sengaja tidak dibuat halus dan cat putih serta ornamen lain menambah kesan cantik. Pintu-pintu pada lobby dibuat dengan kayu dan akses antik juga sangat mengagumkan.
Setelah saya naik ke lantai 2, saya terpukau dengan graviti yang sengaja diciptakan oleh seorang seniman dari luar Yogyakarta. Saya penyuka graviti yang out of the box, nah graviti ini memang sangat out of the box. Dan, akhirnya saya sampai di dalam kamar.
Ternyata bukan hanya di luar dan di lobby, akses keramik lantai yang unik juga terdapat di dalam kamar terutama di bagian lantai dekat jendela dan kamar mandi. Jarang banget hotel lain memiliki konsep kamar mandi yang antik dan unik seperti ini. Saya senang berada di dalam ruangan, betah banget malah menikmati malam di Yogyakarta.
Selain menikmati malam di dalam kamar, sebetulnya bisa banget eksplore sepanjang jalan di sekitaran hotel. Banyak sekali kuliner seperti angkringan dengan nasi kucing, satu usus, tempe dan tahu bacem dan gorengan. Percaya atau ngga untuk beberapa nasi kucing, dan gorengan saya hanya mengeluarkan uang 10 ribu saja, dan masih ada kembalian. Kenyang dan murah banget. Misalnya tidak suka dengan nasi, masih banyak pilihan lain seperti oseng mercon dan bakmi Jawa.
Sarapan merupakan hal yang paling menyenangkan bagi saya. Untungnya di Hotel The Journey disediakan pula Sarapan on the spot, jadi kita tinggal menelpon resepsionis dan memesan makanan yang telah disediakan oleh chef biasanya ada nasi goreng, nasi omelete dan nasi gudeg. Seperti halnya angkringan dan bakmi Jawa, saya pun ingin merasakan kembali kenangan manis yang ada di gudeg. Mungkin agak terlalu berlebihan, namun saya memang menikmati setiap manis dan gurihnya gudeg. Rasanya setiap saya menikmati gudeg, saya merasakan memori dan kenangan lama di Yogyakarta.
The Journey ini memang baru beberapa lantai dan rencananya akan dibuat restoran dan co working space dengan konsep yang unik dan antik. Dan memang baru terdapat beberapa kamar saja sehingga harus cepat-cepat memesan melalui websitenya di www.thejourneyyogya.com atau melalui telpon di +62274-4547985, dan informasi lengkap akan saya taruh di bawah termasuk mapsnya.
Menginap di sebuah hotel dengan konsep yang unik dan antik membuat memori saya di Yogyakarta menjadi menyenangkan. Ada keinginan untuk selalu kembali lagi dan lagi ke Yogyakarta. Semoga dalam beberapa bulan mendatang, saya bisa kembali lagi dan menginap di hotel yang memiliki konsep yang sangat unik kembali.
Jarak Ke Bandara dan Stasiun :
Bandara Adisucipto berjarak 7 km dari hotel sedangkan Stasiun Lempuyangan berjarak kurang lebih 2 km dari hotel.
Beberapa Obyek Wisata Terdekat :
- Keraton Yogyakarta
- Alun-Alun Kidul
- Taman Sari
- De Mata Trick Eye Museum Jogja
- Balong Waterpark
- Bukit Bintang
- Pinus Pengger
- Benteng Vredebrug
- Museum Sonobudoyo
- Istana Kepresidenan Yogyakarta
hotelnya beneran instagrammable tapi meski masih di Jogja udah ga ada kesan bau-bau jawa. Ubinnya itu malah eropa banget. Dan Aku bolak balik jogja malah belum pernah ke pengrajin wayang. hiks
Tempatnya hits dan instagramable banget… Jadi pengin jalan-jalan kesana mas,,…. #Jejakbiru