Senang bercampur bangga, karena sebentar lagi Jakarta akan memiliki sarana transportasi yang berbeda dan sangat modern. LRT atau Light Rail Transit ini akan beroperasi kira-kira di akhir tahun 2018 atau paling lambat di awal 2019. Jika sebelumnya di negara tetangga terdekat seperti Singapore, Malaysia, Thailand dan Filipina sudah memiliki LRT dan MRT, maka harapan selama beberapa puluh tahun silam itu akhirnya bisa terwujud. Momen bersejarah ini bisa menjadi harapan baru bagi daerah-daerah lain untuk lebih maju dan lebih modern dari Jakarta.
Palembang merupakan kota pertama yang telah melakukan uji coba dengan rute Bandara menuju Kompleks Olahraga Jaka Baring, Palembang. Seperti halnya Palembang, Jakarta pun melakukan uji coba serupa mulai tanggal 21 Agustus – 20 September lalu. Antusias masyarakat Jakarta ternyata tidak kalah dengan warga Palembang, buktinya banyak sekali warga yang ikut merasakan LRT dari Velodrome hingga Kelapa Gading.
Tak afdol rasanya sebagai warga Jakarta yang sudah 11 tahun tinggal di Ibukota ini kalau tidak merasakan sensasi naik LRT, apalagi bersama banyak orang yang membludak ini makin menambah keseruannya. Mungkin dari puluhan juta penduduk Jakarta, hanya beberapa ribu saja yang bisa menikmati LRT untuk pertama kalinya. Saya telah naik lebih dari puluhan kali rute di Jepang dan Korea Selatan, dan memiliki pengalaman yang sangat menyenangkan karena sangat tepat waktu dan membuat saya lebih langsing karena berjalan dari satu stasiun ke stasiun lainnya tanpa menggunakan bantuan transportasi lain.
Bagi sebagian orang, naik LRT itu sebuah kemewahan tersendiri dan mungkin sekali seumur hidup tidak pernah mencobanya di negara lain. So, inilah momen yang ditunggu oleh seluruh warga Jakarta. Bukan hanya dari kalangan aparatur negara, warga dan anak-anak sekolah pun sangat antusias pada hari tersebut.
Uji coba dimulai tepat pukul 14.00 WIB sampai dengan sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. Rute pertama atau tempat berkumpulnya adalah Stasiun Velodrome. Stasiun ini terletak persis di depan Jakarta International Velodrome, arena balapan sepeda pada saat Asian Games lalu. Saya sempat kaget karena di beberapa bagian stasiun masih terdapat banyak orang yang masih mengerjakan proyek tersebut, namun ternyata di dalam stasiun sudah sekitar 80-90 persen sudah rampung hanya tinggal beberapa bagian kecil saja yang membutuhkan waktu beberapa bulan ke depan.
Pada saat saya masuk, ternyata antusias warga Jakarta memang tidak main-main. Berbondong-bondong mulai dari ibu-ibu arisan, RT, RW, kelurahan, sampai seluruh aparat serta orang tersohor semuanya berbaur dan ingin menyaksikan secara langsung LRT pertama di Jakarta ini. Saya sangat senang sekaligus bingung karena akan sangat ramai di dalam LRT nantinya.
Setelah masuk ke koridor atau tempat tunggu, saya tidak langsung masuk ke LRT karena harus mengambil gambar dan momen terlebih dahulu. Sekilas, stasiun LRT ini sangatlah luas dan lebar, diluar dari imajinasi saya sebelum masuk ke koridor. Fasilitas seperti toilet umum dan mushola sangat lengkap bahkan nantinya akan tersedia vending mechine dan beberapa fasiltas penunjang lainnya.
Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya LRT pun datang juga. Bukannya tambah surut, makin lama antrian dan rombongan makin banyak dan memadati koridor. Petugas dengan sigap mengatur antrian agar tidak terjadi saling srobot antara yang keluar dan yang masuk LRT. Dan, didalam pun sangatlah padat karena memang warga yang sangat senang dengan kehadiran LRT ini.
Saya sangat senang juga dengan kepadatan dalam LRT, artinya warga Jakarta menyambut dengan penuh antusias keberadaan transportasi pendukung di masa depan ini. Apalagi banyak juga anak sekolahan dan anak-anak kecil yang sangat senang memperhatikan perjalanan dari Velodrome hingga ke Kelapa Gading.
Panjang rute ini hanyalah 4,7 KM dengan waktu tempuh tak sampai 20 menit, sehingga sangatlah nyaman dan cepat serta praktis jika menggunakan LRT ini ditengah kemacetan di Jakarta pada saat jam-jam berangkat dan pulang kantor.
Sebagai warga Jakarta, saya tentu saja sangat bangga dan ikut senang dengan kehadiran LRT. Tugas kita adalah menjaga dan merawatnya dengan cara kita seperti tidak melakukan coret-mencoret di fasilitas umum dan stasiun, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lainnya.
Jika LRT ini terjaga, maka tentu saja bukan hanya kita saja yang akan menikmatinya, namun kelak anak cucu kita pun akan tersenyum bangga karena di jaman sebelumnya telah tertanam jiwa sosial tinggi dan menjaga LRT dengan penuh perhatian.
Pengalaman yang tidak terlupakan sekali uji coba naik LRT dari Velodrome ke Kelapa Gading. Next, semoga bisa merasakan MRT dan LRT di wilayah lainnya seperti di Palembang, Aamiin.
Oiya, waktu Asian Games kemarin sudah beroperasi ya LRT di Jakarta. Sampai nggak ngikutin. Taunya cuma di Palembang itu.
Kirain masih belum jadi LRT dan MRTnya wkwk
Asyik ya..! Aku blm pernah naik MRT/LRT. Kereta biasa aja pernahnya…
Semoga dengan hadirnya MRT kemacetan Jakarta jadi terkurangi yaa
Mudah2an awal yg baik ini diikuti penambahan koridor. Dan dibangunnya cepat.
Btw rasanya gimana mas?, seperti yg di negara tetangga kah?
Beruntung banget bisa ikut cobain LRT Jakarta, mas. Karena MRT dan LRT ini identik dengan negara maju, aku juga berpikir kehadiran mereka akan disambut antusias oleh warga Jakarta dari berbagai kalangan. Semoga LRT beroperasi sesuai target yang ditentukan, ya.
Btw karena lagi membicarakan stasiun, istilah "koridor" lebih tepat disebut "peron" (platform)
😀
[…] Api, Masih Menjadi Alat Transportasi Favorit […]
[…] Baca juga : Pengalaman Pertama Uji Coba Naik LRT Jakarta […]