“Setia Sampai Akhir, NKRI Harga Mati,” Sebuah pesan dari Pulau Ndana, Pulau Terluar Bagian Selatan Indonesia.
Langit biru di kawasan pantai Nembrala menghias pagi. Nembrala merupakan bagian Barat dari Pulau Rote. Ombak lautnya yang indah membuat kawasan ini sering menjadi tujuan turis asing untuk ber-surfing. Selain Ombak dan Surfing, Sunset dikawasan ini sungguh cantik dan tidak boleh dilewatkan. Saya berada di Pulau Rote untuk beberapa hari. Dan rencananya hari ini akan mengunjungi Pulau Terluar Bagian Selatan, Pulau Ndana.
Entah perjalanan kali akan menjadi babak baru dimana kecintaan saya terhadap Indonesia patut dipertanyakan. Iya, bagaimana tidak? Di seberang Nembrala sana, sekitar 30 menit perjalanan dengan perahu kecil, Barak TNI dengan penuh perjuangan bahkan mempertaruhkan diri untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Legenda Danau Merah Dan Habitat Rusa Timor
Perahu yang membawa saya dan rombongan kini berada ditengah laut. Pulau Ndana jika ditarik garis lurus, akan terhubung dengan Pantai Bo’a. Pantai ini masih merupakan kawasan Nembrala. Ombak tidak terlalu besar sehingga perjalanan kami tempuh kurang dari 30 menit.
Konon, Masyarakat mempercayai bahwa Danau Merah yang berada ditengah Pulau Ndana merupakan darah penduduk yang dibunuh akibat perseteruan. Kisah ini berawal dari beberapa orang nelayan dari Pulau Rote mencari ikan sampai ke Pulau Ndana. Kebetulan pada malam itu, Ndana tengah berpesta. Karena banyak putri-putri Ndana yang cantik, nelayan tersebut mengodanya. Hingga akhirnya karena kemarahan warga Ndana, nelayan tersebut akhirnya terbunuh.
Seorang wanita menunggu suaminya di Pulau Rote. Mendengar kabar suaminya terbunuh, wanita tersebut menceritakan semua kepada anaknya. Amarah memuncak, kemudian anak tersebut pergi ke Ndana dengan membawa kerbau. Warga Ndana yang tak pernah melihat kerbau sangat penasaran, dan kemudian tanpa disadari warga tersebut terbunuh. Sejak saat ini, warna air tersebut berubah menjadi merah seperti darah. Cerita inilah yang dipercaya sampai sekarang oleh warga.
Selain Danau Merah, Pulau ini menjadi habitat Rusa Timor. Rusa Timor kini jumlahnya bekurang sangat drastis akibat diburu oleh masyarakat. Ditempat inilah, Rusa Timor dilindungi dan dijaga dari tangan pemburu.
Padang Savana Dan Markas TNI
Saat perahu berhenti sempurna di Pulau Ndana, seketika itu saya terpana. Pasir putih dan padang Savana menyambut saya. hanya beberapa pohon kelapa dan pohon besar lain yang berada dipinggiran pantai. Kami disambut beberapa anggota TNI yang tengah asik berenang, sementara anggota lainnya berada di Markas yang berjarak sekitar 5 menit dengan jalan kaki.
Hamparan padang Savana dan langit biru yang luas membuat saya terpukau. Mungkin padang Savana ini adalah terindah yang pernah saya temui. Sejauh mata memandang hanya rumput saja. Tak terasa langkah kaki sudah sampai di Markas TNI.
Dengan ramah kami disambut kawan-kawan anggota TNI yang bertugas disini. Ada rasa bahagia terpancar dimata mereka ketika kami bertamu. Mungkin karena interaksi terhadap warga apalagi tamu jarang dilakukan sehingga senyum simpul tergambar diwajah mereka.
Rasanya baru kali ini saya melihat sisi lain dari anggota TNI. Jauh dari hiruk pikuk dunia luar dan seperti terpenjara dalam pulau Ndana. Namun tidak bagi mereka, Anggota TNI siap mengamankan setiap jengkal tanah negeri ini. Bahkan, sudah tertanam dijiwa mereka bahwa NKRI adalah harga yang harus dijaga sampai mati. Apalagi Pulau Ndana berada dibagian terluar Indonesia.
Rupanya disamping mengurusi tugas negara, anggota TNI pun harus mengurus dapur untuk keperluan sehari-hari. Bayangkan saja sosok gagah berani saat berseragam TNI, kemudian berubah menjadi tukang masak yang biasa dilakukan oleh ibu-ibu. Namun, bagi saya meraka sangat luar biasa.
Patung Sudirman Kebanggaan Indonesia
Dari Markas TNI, kami harus berjalan kaki sejauh 1 km menuju Patung Sudirman. Walaupun jauh, namun rasa penasaran itu membuat langkah saya tarpacu juga. Patung Sudirman ini diresmikan pada tahun 2011 dan merupakan monumen sebagai titik terluar pulau bagian selatan. Wow, saya termasuk orang yang beruntung dapat melihat pantung ini.
Melihat Sudirman berdiri tegak di pulau terluar, rasa bangga terhadap bangsa ini kian tumbuh. Pernyataan John F. Kennedy, ” Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu,” mungkin mengambarkan apa yang saya rasakan saat ini. Ditambah lagi, Markas TNI yang selalu mejaga perbatasan NKRI ini dengan sepenuh hati. Hanya salam cinta yang dapat mereka sampaikan kepada kita semua.
Bagaimana Menuju Pulau Ndana ?
Nah, untuk menuju ke Pulau Rote sebelum ke Pulau Ndana dibutuhkan perbangan langsung dari Jakarta menuju ke Kupang. Perjalanan dari Jakarta – Kupang ditempuh dalam waktu sekitar 3-4 Jam. Dari Kupang dilanjutkan dengan kapal cepat menuju ke Pulau Rote, Kota Baa. Kemudian dari Baa dilanjutkan ke Nembrala.
Tiket Pesawat bisa dipesan melalui airpaz.com yang menjual seluruh maskapai di Indonesia dan Dunia. Untuk ke Kupang terdapat beberapa maskapai seperti Garuda Indonesia. Cara pesan di airpaz.com cukup mudah tinggal beberap langkah dan beres deh tiket pesawat.
So, impian saya adalah menjelajah Sulawesi dan Papua. Semoga airpaz.com dapat mewujudkannya sebagai bagian dari perjalanan dan kecintaan saya terhadap Indonesia. Sebab cinta harus menjelajahi setiap sudut negeri kita sendiri. Kalau bukan kita yang cinta terhadap negera kita, lalu siapa lagi?
Serunya jelajah pulau pulau terluar nusantara
Ini kedengarannya eksotik-eksotik banget sih, Man. Doakan gw suatu saat bisa ke sana, ya. Btw, ada padang savana juga? Berarti pemilik Savana Hijab harus ke sana, nih. Hahahah
mas, buat trip kaya gini, abis berapa duit yak. terus akomodasi dan segala macemnya gimana? btw, keren post nya. mantap sudah ncicip keliling nusantara
Ah memang Pulau ini pasti banyak cinta yang bisa dibagi bagikan ke siapa saja. Mari kita telisik setiap sudut Indonesia 🙂
Wah, gimana rasanya tinggal di pulau terluar ya?
Tapi bukannya pulau paling selatan itu pulau Rote ya gan?
Terima kasih buat bapak2 anggota TNI yang selalu menjaga keamanan di bagian luar pulau-pulau Indonesia. Pulau-pulau cantik ini sungguh menggoda dan pasti perjuangan menuju pulau ndana berat yach. Semoga selalu terjaga kebersihan dan keamanan dipulau ini yach.
Tulisan menarik, terimakasih atas partisipasinya dalam lomba blog Airpaz,
Semoga menang dapat tiket pesawat gratis dari Airpaz yah 🙂
bener2 petualang abang satu ini,, udah sampe ujung aja hehehe.. btw salam kenal min..
Cantik banget y ^^
masyaAllah. cakep bener pulau ndana ini..
tahun ini aku ada agenda ke talaud. pulau terluar berbatasan dgn filipina jg. mudah2an banyak catatan perjalanan yg nanti bsa aku tuliskan
subhanallah, saya baru tahu kalau ada pulau ndana, pantainya keren banget ya..
Saya paling suka dengan pemandangan savananya,,