Indonesia Papua

Traveling ke Raja Ampat Ala Jomblo Bahagia Bersama Teman Hidup Traveloka

Traveling Bikin Jomblo Tak Kesepian Lagi

“Single itu pilihan, Jomblo itu nasib.”

Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi jomblo, berarti sudah melalui perjuangan dan pemikiran yang panjang. Jomblo memang identik dengan seorang yang sudah berjuang susah payah mencari jodoh namun karena nasib, maka jodoh itu pun tak kunjung datang. Sedangkan, single secara keseluruhan memiliki prinsip yang kuat dan memutuskan untuk hidup sendiri tanpa bergantung dengan orang lain bahkan tak sedikit pun berusaha untuk mencari jodoh. Dan, saya pun dalam tahap yang lebih memilih untuk sendiri tanpa adanya masalah percintaan yang membuat hidup jadi lebih rumit dan runyam.

Masalah percintaan, setidaknya saya pernah mengalami cinta bertepuk sebelah tangan, cinta tanpa kejelasan dan cinta tapi tak cinta. Cinta bertepuk sebelah tangan ini saya dapati saat SMA, dan sayangnya teman cewek saya ini pindah sekolah tanpa pernah mengucapkan kata cinta sekalipun. Barulah pada saat kuliah, saya menyatakan cinta, namun memang karena memang bertepuk sebelah tangan, cinta itu kandas.

Babak kedua, saya dan teman saya ini sama-sama menyukai banyak hal, bahkan kami berdua ini sangat intens dalam berdiskusi banyak hal mulai dari agama, pendidikan bahkan sampai percintaan. Saat lulus kuliah, dia mengirimkan bunga. Rupanya bunga itu tanda perpisahan yang harus direlakan sampai disini saja kisah cinta ini.

Lain lagi ketika saya kerja dan berpacaran dengan teman satu kantor. Mulanya sangat lancar karena komunikasi yang dibangun pun begitu intens, namun saat kesibukan melanda satu sama lain, keretakan mulai timbul. Bahkan, saat mulai masuk dalam peak season pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu di kantor, akhirnya break. Setelah lama menimbang dan karena masalah kerenggangan dan kesibukan, akhirnya saya memutuskan untuk mengakhiri kisah cinta yang begitu mudah namun sangat rumit. 

Setelah ketiga babak percintaan itu usai, maka berakhir pula rasa cinta yang timbul dihati. Rasanya sulit banget untuk sekedar menerima dan membuka hati bagi orang lain. Dan, setelah kisah cinta usai, ternyata saya menemukan cinta yang lebih dari percintaan yang rumit. Saya jatuh cinta pada traveling yang membawa saya beberapa bagian di Indonesia dan delapan negara di Asia.

Jomblo Berhak Bahagia

Selama bumi masih bulat dan matahari masih bersinar dengan teriknya setiap hari, maka setiap manusia pun berhak menemukan kebahagiaannya sendiri. Jika tidak bisa menemukan cinta yang sejati, maka bisa jadi bisa menemukan cinta lain di belahan bumi lain melalui traveling.

Jomblo pun berhak bahagia dengan jalan dan caranya sendiri. Jika terlalu sering putus cinta atau cintanya bertepuk sebelah tangan,maka sudah saatnya menemukan kebahagiaan dengan melakukan hal-hal menyenangkan seperti olahraga, berkebun, piknik, traveling dan lain-lain. Kalau saya katakan, inilah saatnya untuk memanjakan diri sendiri dengan me time. Nah, cara me time setiap orang berbeda-beda, dan kebahagiaan setiap orang pun beda-beda. Kalau saya, bisa berbahagia jika bisa traveling dan menikmati momen seorang diri atau bersama sahabat ke destinasi impian yang selama ini menjadi wishlist. 

Traveling seorang diri pun tidak akan membuat kesepian, karena dibelahan Indonesia lainnya, banyak orang yang dengan tulus dan ikhlas menerima apapun kekuranganmu. Justru inilah yang saya cari selama ini dari perjalanan-perjalanan yang dijalani di belahan bumi ini. 

Destinasi Impian Di Indonesia Itu Bernama Raja Ampat 

“Traveling sendirian tidak akan membuatmu kesepian, justru cinta sejatimu mungkin akan kamu temukan.”

Saya percaya traveling sendiri itu justru akan menemukan cinta sejati. Seperti Cinta yang tulus dari anak-anak yang polos menyapa saya dan bercanda tanpa memperdulikan warna kulit dan bahasa. Sapaan ramah penduduk yang melintas. Senyum hangat sang pengemudi kapal. Dan, sarapan hangat pancake coklat yang tidak akan saya lupakan sampai kapanpun. Mungkin inilah pancake yang paling mahal di muka bumi ini karena dibuat dengan cinta dan ketulusan. Justru cinta seperti inilah yang saya cari, bukan cinta dengan embel-embel apapun, memandang dari sudut fisik dan materi. 

“Kita besok akan pulang nih, Man.Dan, kemungkinan kita naik kapal layar, bukan boat yang sama saat berangkat.”

“Apa kapal layar? Lama nggak? Kita tidur dimana?” Kepala saya selalu penuh dengan pertanyaan bagaimana nasib kita nanti jika diperjalanan tidak tidur dengan nyaman. 

Hahaha, Corina tertawa. “Kapalnya ini nyaman kok, bisa tidur di kasur. Jadi tenang aja ya, nggak bakalan sengsara kok.”

Saya lega mendengar pernyataan ini. Namun, dalam hati saya, saya bakalan kangen sama pancake yang ada di kantin, tempat kami makan di mess pulau Aljui ini.

“Oh iya, aku bakalan kangen sama pancake Mama nih.”

“Nanti saya minta Mama buatkan spesial buat Salman yang baik hati dan tidak sombong ini.”

Raja Ampat ini sepertinya ingin memanggil kembali kenangan lama. Namun, pada saat 11 tahun lalu, saya hanya sempat menikmati salah satu pulau di gugusan kepulauan Raja Ampat tanpa menikmati tempat wisata yang disebut sebagai surga di Timur Indonesia ini. Ya, walaupun hanya dengan durasi beberapa hari, namun saya masih bisa merasakan udara Raja Ampat, melihat secara langsung panen kerang yang menghasilkan mutiara, bermain dengan anjing, berenang di pasir putih pantai yang luas dan yang tidak terlupakan keramahan warga pulau Aljui. 

Dulu sebelum sampai di Raja Ampat, saya sempat memikirkan hal-hal yang mustahil seperti bagaimana jika terjadi salah sasaran anak panah atau tombak. Atau bagaimana jika kondisi alam dengan cuaca buruk menimpa sehingga terjadi hal-hal yang mengerikan. Namun, pada saat saya mendarat di Bandara Eduard Osok di Sorong, semuanya pemikiran ini sirnah begitu saja. Bahkan, malah saya merasakan aman dan disambut dengan penuh keramahan. 

Dan, yang membuat saya jatuh cinta dan ingin mengulang kembali setiap kenangan yang terjadi. Inilah alasan kenapa saya ingin kembali lagi ke kepulauan Raja Ampat yang indah di Papua Barat ini.

Makan Pancake Mama Di Pulau Aljui, Kepulauan Raja Ampat

Meski telah berlalu sebelas tahun, namun saya masih ingat betul Mama yang selalu menawarkan pancake setiap sarapan. Gigi yang tersusun rapi itu selalu menyapa saya dan Corina setiap pagi. Memang menu lainnya ada, namun pancake ini memang spesial. Entah kenapa di setiap gigitannya bisa membayangkan betapa indahnya Raja Ampat ini dengan coklat yang biasa menjadi luar biasa. 

“Mama bikin berapa Cor? Satu atau dua?”

Saya sedang sibuk dengan barang-barang yang sudah di packing, memastikan kembali supaya tidak tertinggal. Kalau misalnya tertinggal, ongkos ke Raja Ampat dari Jakarta ini benar-benar memakan gaji selama sebulan.

“Bukan satu atau dua, tapi sepuluh.”

Saya bengong, bukan satu atau dua, namun Mama memberikan kami 10 pancake spesial. Mama memang luar biasa baiknya. Saya terpesona dengan kebaikan Mama, sebutan untuk juru masak yang berada di kantin. 

Kembali ke Raja Ampat, satu hal yang ingin saya lakukan, saya mencari Mama si pembuat pancake ini. Mungkin, saya bisa bertemu kembali dan bercerita banyak mengenai hal yang terjadi dalam 11 tahun terakhir, menikmati pancake dan bertukar canda tawa. Bagi saya, inilah yang membuat traveling lebih bermakna, menemukan cinta sejati yang sebenarnya dan tulus, tanpa mengharapkan imbalan apapun.

Milestone Menaiki Puncak Misool dan Wayag

Walau bobot badan mencapai 100 kilogram, namun saya pernah mencapai puncak beberapa destinasi impian semua orang. Anak gunung Krakatau dan puncak pulau di kepulauan Komodo sudah pernah saya jelajahi. Mulanya saya ragu, apakah bisa menaiki Anak gunung Krakatau sebelum meletus beberapa tahun silam. Ada ketakutan apakah saya bisa menghirup nafas dalam-dalam ketika nafas saya habis, karena menurut cerita teman yang sering mendaki, semakin atas maka oksigen semakin sedikit. Namun, saya bersama Mbak Evi dan Uni Raiyani yang penuh semangat meski usianya sudah tidak muda lagi.

“Beneran cuman 200 meter diatas permukaan laut?”

Saya sempat menanyakan kepada Hanum. Kebetulan saya dan Hanum berada dalam satu rombongan, dan terpisah dengan rombongan besar. 

“Iya kok, coba search di google aja.”

Dan, ternyata memang ketinggian Anak gunung Krakatau hanya sekitar 230 meter diatas permukaan laut saja. Dan, akhirnya pada saat melakukan pendakian pun, saya memang yang paling terakhir bersama Mbak Evi, namun kami berhasil sampai di puncak Anak gunung Krakatau yang sangat legendaris. Bagi saya yang memiliki berat badan lebih dari 100 kilogram, ini merupakan pencapaian tersendiri dalam melawan diri sendiri.

Sama seperti puncak Anak gunung Krakatau, saya pun telah menaklukan beberapa puncak pulau di gugusan kepulaun Komodo. Walaupun tak setinggi Anak gunung Krakatau, namun karena medan yang dijajaki pun sangat ekstrim dengan sudut kemiringan sekitar 60-90 derajat sehingga sangat menyulitkan, apalagi saya hanya bisa menopang badan dengan lengkungan tanah dan batuan dengan rumput kering. Beruntung, saya dibantu dengan teman-teman yang sangat suportif dan terus menyemangati setiap saya menapaki puncak-puncak di kepulauan Komodo, Labuan Bajo. 

Bagi saya, Raja Ampat pun sepertinya telah memanggil saya untuk kembali berpetualang, menantang batas-batas diri yang selama ini hadir dalam kepala. Sepertinya, pandemi juga telah menumpulkan jiwa-jiwa petualangan yang telah dibuktikan beberapa tahun silam.

Jika kembali ke Raja Ampat, maka Misool dan Wayag akan menjadi pembuktian pribadi, milestone yang ingin saya capai dalam waktu beberapa tahun yang akan datang, atau malah dalam waktu yang tak panjang, semoga bisa diwujudkan.

Belajar Diving Langsung di Raja Ampat

Selama ini, saya hanya bisa menikmati keindahan laut dari atas permukaannya saja. Bukan karena tidak bisa berenang, namun karena menurut saya belum waktunya untuk belajar diving. Oh iya, saya ingat betul ketika saya diajari oleh teman kantor saya di kolam renang gym yang kami datangi. Waktu itu, dalam waktu hanya 2 kali belajar saja, saya mampu menguasai kolam dan berenang dengan tertatih-tatih. Setelah itu, saya sudah bisa berenang dengan lancar tanpa bantuan pelampung ataupun balon sayap yang biasa digunakan oleh orang belajar berenang.

“Keren kamu Man, sudah bisa renang sekarang.”

Saya tersenyum lebar. Teman saya pun sebagai guru dalam les renang ini merasa bangga banget, bisa mengajari pria yang selalu takut saat berada di pinggir sungai dan hanya bisa menunggu pakaian teman-teman, sementara yang lainnya bersenang-senang menikmati air sungai yang masih segar di kampung halaman dulu.

Bahagia itu sederhana, sesederhana keinginan untuk belajar diving secara langsung di Raja Ampat. Apalagi gugusan kepulauan ini memiliki banyak sekali laut dengan keindahan yang luar biasa. Sayang sekali jika tidak melihat secara langsung ke dalam laut, melihat keanekaragaman ikan, bintang laut, koral dan berbagai macam binatang yang hidup di dalam laut yang tidak bisa dinikmati saat di permukaan laut saja. 

Seperti menaiki puncak antara Misool dan Wayag, belajar diving ini pun akan melengkapi mimpi-mimpi yang sudah dituliskan dalam milestone saya beberapa tahun silam.

Melihat Secara Langsung Burung Surga, Cendrawasih

Selama ini, burung terindah di Dunia ini hanya bisa dilihat melalui televisi atau social media saja, namun belum bisa melihat secara langsung. Namun, saya sudah pernah mengenakan ikat kepala dengan hiasan burung Cendrawasih. Walau hanya mencoba memakainya sebentar, namun keindahan burung ini emang sangat nyata. 

Saat ini, populasi burung Cenderawasih ini berkurang akibat berkurangnya lahan hutan. Selain itu, perburuan liar turut memberikan kontribusi terhadap menurunya populasi burung secara keseluruhan. Keindahan Cendrawasih yang disebut sebagai utusan dari Dewa ini memang sangat memikat hati. Apalagi pada saat musim kawin, Cendrawasih jantan dengan berbagai tingkah dan tarian untuk menarik betina. Guna menarik betina, sang jantan dengan bulu-bulunya berwarna-warni ini meliuk-liukan tubuh, melakukan semacam ritual tarian. 

Ritual pada saat musim kawin Cendrawasih ini sangat menarik untuk diikuti, apalagi bisa melihat secara langsung di Raja Ampat, pasti akan terasa sangat spesial sekali.

Destinasi Wisata Yang Wajib Dikunjungi Di Raja Ampat

Saat Mba Donna dan Indra berada di pulau Wayag, salah satu icon di Raja Ampat, saya sempat merasa iri. Mereka berdua mengikuti sebuah kegiatan volunteer bertempat di salah satu gugusan Raja Ampat, setelah kegiatan selesai, foto-foto explore terpampang di social media. Jadilah keinginan untuk mengunjungi Raja Ampat, soalnya secara official saya belum mengunjungi pulau-pulau seperti Misool dan Wayag. 

Mengunjungi Pulau Wayag, Icon Raja Ampat

Bila datang ke Papua Barat, tepatnya gugusan Raja Ampat, pulau Wayag adalah icon yang wajib dikunjungi turis mancanegara dan dalam negeri. Banyak yang menyangka Wayag tak jauh dari gugusan pulau namun sebaliknya, pulau ini merupakan yang paling jauh dari Raja Ampat. Dibutuhkan sekitar enam sampai tujuh jam naik speedboat untuk menjangkaunya. Karena perjalanan yang memakan waktu lama ini, biasanya turis dijadwalkan berangkat tengah malam atau dini hari untuk mengejar momen seperti sunset dan golden moment yang terjadi di pagi hari. Atau, kalau tidak ingin melalui perjalanan yang cukup panjang, maka bisa menginap di sekitaran Wayag karena terdapat International Conservation sehingga bisa sangat memudahkan jika ingin ke bukit karst di Wayag.

Pulau Misool, Gerbang Masuk Penghuni Raksasa Laut

Misool merupakan salah satu pulau terbesar dari kepulauan Raja Ampat yang terletak dilepas pantai barat pulau utama Papua berbatasan langsung dengan laut Seram. Uniknya lautan lepas inilah yang merupakan gerbang masuk bagi penghuni laut raksasa seperti paus dan lainnya. Daratan pulau Misool ini bervariasi antara bukit, hutan lebat dan rawa bakau, serta terdapat pula batu kapur yang menjorok ke pantai biru. 

Pulau Misool terdapat banyak spot yang luar biasa indah dan wajib dikunjungi, diantaranya adalah Danau “Cinta” Krawapop yang bentuknya menyerupai hati, Puncak Harfat yang bisa melihat ekosistem perairan pirus dan beragam flora unik, Pantai Namlol dengan lagunanya yang masih terlihat karena tidak terlalu dalam, dan Laguna Balbulol dengan batu karst yang menyerupai pohon natal. 

Desa Wisata Arborek, Spot Diving yang Kece

Salah satu alasan saya ingin kembali ke Raja Ampat adalah belajar diving secara langsung. Walaupun dengan berpeluh dan penuh adaptasi, namun bertekad bisa bisa diving langsung di Desa Wisata Arborek. Keramahan warga pasti sangat terasa pada saat datang ke pulau dengan penduduk yang sangat welcome terhadap turis dalan negeri maupun mancanegara. Keindahan laut dan pantainya pasti akan sangat menawan, apalagi bisa langsung menikmati spot diving terbaik di Raja Ampat ini.

Desa Sawinggrai, Surga Burung Cenderawasih

Sesuai dengan keinginan bertemu dengan burung dari Surga, inilah desa Sawinggrai. Desa ini merupakan tempat istimewa karena bisa bertemu langsung dengan burung Cenderawasih di habitat aslinya. Jika ingin melihat secara langsung burung ini, harus rela bangun lebih pagi dan menyiapkan perlengkapan anti berisik karena kalau beruntung bisa melihat secara dekat burung asli Papua tersebut. Selain itu, desa wisata ini memiliki penduduk yang sangat ramah terhadap turis dari manapun, selain itu panorama alamnya memang sangat indah untuk dinikmati.

Berenang dengan Bintang di Pulau Pianemo

Menikmati laguna berbentuk unik di Pulau Pianemo, ya karena berbentuk bintang dan jarang ditemui di tempat lain. Jika sangat senang dengan berenang dan menikmati keindahan laut, pulau Pianemo dengan Star Lagoon ini sangat wajib dikunjungi. Selain itu, pulau Pianemo ini banyak memiliki karst yang unik dan sering disebut sebagai mini Wayag sehingga bisa berfoto dan menaiki bukit tanpa waktu yang lama.

Cara Memesan Tiket Pesawat dan Hotel Murah Ala Jojoba

Setelah menikmati keindahan alam dan berbagai aktivitas yang bisa diexplore di Raja Ampat seperti diving, snorkling, trekking dan beragam aktivitas lainnya. Untuk melepas lelah setelah seharian beraktivitas, sekarang waktunya menginap di hotel. Lalu, bagaimana cara booking tiket pesawat dan hotel murah di Raja Ampat? Apakah harus booking secara langsung atau melalui aplikasi? 

Biasanya karena saya seorang Jojoba (Jomblo-jomblo Bahagia), pasti membutuhkan kepraktisan dalam menemukan hotel di Raja Ampat. Apalagi, solo traveling ini membutuhkan persiapan ekstra, mulai dari memesan tiket pesawat, hotel, transportasi dan lain-lain termasuk aktivitas yang harus dilakukan selama di Raja Ampat. Apa harus menghubungi satu per satu agen untuk memesan tiket, hotel dan lainnya? Jawabannya tentu saja tidak. Kini ada Traveloka yang menjawab semua kebutuhan mulai dari pesan tiket pesawat, booking hotel murah, aktivitas kegiatan dan lain-lain, hanya dalam satu aplikasi saja. 

Si jomblo sekaligus introvert ini memang hanya keluar rumah pada saat membutuhkan makan dan kebutuhan lain seperti sabun mandi dan perlengkapan mandi. Namun, kadang-kadang kebutuhan apapun dibeli melalui toko online. Kehadiran Traveloka itu sudah kayak dewa penolong bagi saya yang suka menyendiri di dalam kamar, dan keluar pada saat sudah suntuk atau sudah puas dengan obrolan dengan dinding kamar kosan, hehehe. 

Selain keperluan kos-kosan, liburan baik tipis-tipis atau jauh ke Raja Ampat misalnya hanya membutuhkan satu aplikasi saja, Traveloka

Booking Hotel Murah di Raja Ampat 

source : traveloka.com

Selain tiket pesawat, hotel juga menjadi satu hal yang krusial, apalagi di tempat yang jauh aksesnya dari atau antar pulau seperti Raja Ampat. Salah satu cara membuat pemesanan jauh lebih mudah adalah dengan merisetnya terlebih dahulu, dengan membuat itinerary sesuai dengan durasi yang diinginkan. Misalnya pada saat ke Raja Ampat ini berapa pulau yang akan dikunjungi, kemudian carilah hotel sesuai dengan pulau dan akses transportasi. Jadi, sebelum memesan hotel, kamu juga harus memastikan transportasi antar pulau tersedia, apalagi solo traveling. 

Untungnya biasanya traveloka menyediakan promo bundling yaitu tiket pesawat dengan hotel dengan diskon sampai 20%. Jadi kamu bisa menyesuaikan akomodasi yang dipesan sesuai dengan itinerary dan transportasi tersebut. Jangan sampai pada saat memesan hotel yang salah dan jauh dari mana-mana.

Sesuaikan Booking Hotel Dengan Itinerary di Raja Ampat

Salah satu hotel yang sesuai dengan itinerary adalah Nut Tonton Homestay. Nut Tonton Homestay berada di Kampung Usaha Jaya, Distrik Misool Timur, Kabupaten Raja Ampat. Sesuai dengan itinerary, Pulau Misool merupakan salah satu pulau paling strategis jika ingin menjelajah kepulauan Raja Ampat. Tempat lain juga sebetulnya banyak seperti pulau Wayag, Waigeo dan beberapa pulau lain. Aktivitas yang banyak dilakukan terutama menjelajah balbulol lagoon, menuju puncak Harfat dan kegiatan lain membuat Nut Tonton Homestay ini sangat direkomendasikan.

Balbulol Lagoon ini sangat istimewa dengan deretan tebing karst mengelilingi pinnacle yang mencuat ke permukaan, pada saat air laut surut, pinnacle tersebut seperti melayang diudara. Balbulol lagoon ini memiliki bentuk batuan karang kerucut besar dengan suguhan pemandangan yang tidak akan terlupakan. Selain itu, Puncak Harat juga menyajikan pemandangan yang luar biasa dari puncaknya, pantas saja selalu menjadi daya tarik yang tidak akan dilewatkan begitu saja. 

Nut Tonton Homestay menawarkan dua tipe kamar yaitu standar dan bungalow. Kamar tipe standar diisi satu orang saja, sedangkan kan bungalow bisa menampung sampai 2 orang. Kedua tipe kamar ini mendapatkan sarapan. Sarapan pun bisa disesuaikan dengan request misalnya early breakfast jika ingin mengejar ke suatu tempat sehingga diharuskan membawa bekal sebelumnya. Sedangkan fasilitas lainnya, homestay juga menyediakan berbagai paket tour keliling pulau Misool. Kedua kamar juga terhubung langsung dengan pantai dan laut, sehingga bisa kapan pun menikmati pantai dan laut yang berwarna hijau tosca dengan berhias banyak coral dan ikan. 

Jika ke Raja Ampat, tak akan habis kata-kata kagum dan menikmati keindahan alam yang dimiliki. Bisa dibilang, inilah surga yang nyata di dunia ini. Dan, pastinya destinasi ini merupakan destinasi impian semua orang untuk traveling ke Raja Ampat baik solo traveling, bersama suami atau istri atau bahkan bersama rombongan keluarga dan sahabat yang selalu memberikan kenangan yang tidak terlupakan baik 5, 10 atau 20 tahun nanti. Selagi bisa menikmati keindahannya, Raja Ampat ini selalu menjadi destinasi yang masuk wishlist entah cepat atau lambat akan terwujud nanti, Amin. 

Dalam kesendirian, Jomblo pun bisa bahagia dengan #LihatDuniaLagi ke destinasi-destinasi impian yang selama ini masih menjadi mimpi. Kamu bisa melihat pantai-pantai indah dan bertemu Komodo di Labuan Bajo, menikmati suasana kultur dan magis di Danau Toba, melihat secara dekat Candi Budha terbesar di Indonesia atau bisa menikmati sunrise terbaik di gunung Bromo.

Yuk ‘#LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi’ dengan Traveloka! Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini:  https://trv.lk/kompetisi-lihatdunialagi-bloggerperempuan 

Referensi :

www.traveloka.com

www.merdeka.com

www.kompas.com

www.indonesia.travel.id

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *